Cara mengatasi phobia (Ketakutan Berlebih) Pada Anak (Part 3)

Cara mengatasi phobia (Ketakutan Berlebih) Pada Anak Ketakutan terhadap sesuatu memang tidak bisa dihentikan secara mendadak. Apalagi jika ketakutan ini terjadi pada anak-anak. Sebagai orang tua, tentu kita akan sangat berusaha menghilangkan ketakutan ini.
Apabila ketakutan tersebut sudah sangat berlebihan, akan membahayakan perkembangan psikologis seorang anak.
Menurut Psikolog Anak, Harfiah Putu Ponco, M.Psi, fobia sebenarnya adalah bagian dari gangguan kecemasan.
“Ada yang perlu diperhatikan antara pengertian takut dan fobia. Karena tidak semua ketakutan, ternyata adalah fobia. Begitu pula sebaliknya,” jelasnya.

Pada dasarnya fobia ada 3 macam, yaitu fobia sosial, yaitu fobia bertemu orang lain atau situasi sosial tertentu. Fobia spesifik, yaitu fobia pada satu sumber ketakutan yang spesifik. Serta yang terakhir adalah agoraphobia, yaitu fobia meninggalkan tempat yang dirasakan aman bagi seseorang. Yang biasanya terjadi pada anak-anak adalah jenis fobia spesifik. Misalnya fobia pada benda tertentu, binatang tertentu, makanan tertentu dan sejenisnya.

Mencegah dan mengatasi phobia yang terjadi pada anak

Fobia adalah permasalahan klinis dan tidak dapat di atasi sendiri, apalagi oleh seorang anak kecil. Jika anak mengalami fobia, maka orang tua harus meminta bantuan profesional, seperti psikolog maupun psikiater (pada kasus yang sampai membutuhkan obat tertentu).

Berikut beberapa tindakan pencegahan untuk mengatasinya :

Memahami Rasa Takut Anak Rasa takut kadang muncul saat anak terlalu banyak berimajinasi terhadap sesuatu. Misalnya saat berada pada tempat yang gelap, seorang anak merasa takut karena membayangkan berbagai hal yang tiba-tiba akan muncul. Oleh karena itu para orang tua harus memahami rasa takut berdasarkan usia anak.

Penting! Jangan Mulai Menakuti Anak  Hindari menakut-nakuti anak walaupun dengan tujuan agar anak mau melakukan sesuatu. Misalnya menakut-nakuti akan dibawa ke dokter dan disuntik kalau tidak mau makan. Atau menakut-nakuti akan ditangkap polisi jika tidak mau tidur siang, dan semacamnya.

Jangan Bereaksi Berlebihan Sebisa mungkin saat ada anak, kendalikan reaksi kita saat menghadapi hal yang mengagetkan atau tidak disukai, terutama jika pada dasarnya hal tersebut tidak berbahaya secara langsung. Hindari reaksi yang tiba-tiba, dramatis, bahkan berlebihan seperti berteriak-teriak, lari tiba-tiba, dan sebagainya yang dapat memancing reaksi motorik dan sensoring anak.

Pastikan Anak Merasa Dicintai Ketika anak terlihat menampilkan gejala kecemasan maupun ketakutan saat menghadapi situasi tertentu, sesegera mungkin tenangkan dia. Berikan dukungan dan rasa aman padanya. Misalnya dengan pelukan, kata-kata bahwa semua akan baik-baik saja dan bahwa kita akan membantunya melewati situasi yang tidak menyenangkan tersebut. Jika anak merasa bahwa Anda sangatlah mencintainya, maka ia pun merasa bahwa Anda akan selalu ada untuk dirinya. Hal itu tentu saja dapat mengatasi rasa takut.



Karena pada umumnya,mayoritas awal mulanya terjadinya phobia pada seseorang saat pada masa anak anak,Mencegah dan mengatasi phobia pada anak semestinya bisa jadi perhatian penting bagi para orang tua agar tidak menghambat tumbuh kembang anak secara mental kedepannya
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
Related Post
macam macam phobia