Phobia Darah Dan Penyebab Takut Melihat Darah. Darah tentunya merupakan bagian dari tubuh manusia yang
juga penting untuk kelangsungan hidup manusia, selain organ-organ tubuh
manusia lainnya. Secara garis besar darah terdiri dari dua yaitu sel
darah merah yang berfungsi untuk mengangkut oksigen ke seluruh jaringan
tubuh dan sel darah putih yang berfungsi untuk antibodi, melindungi dari
infeksi virus, dan bakteri serta jamur.
Akan tetapi pada kali ini kita tidak akan membahas secara mendalam mengenai darah,
melainkan mengenai alasan mengapa seseorang takut atau phobia melihat
darah. Bahkan saking takutnya, orang tersebut dapat pingsan ketika
melihat darah.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Isaac Marks dari Institute
of Psychiatry di London menyimpulkan Sekitar 30 persen anak-anak takut
melihat darah. Ketakutan ini pada akhirnya berlanjut hingga usia dewasa.
Rasa trauma yang mendalam ini mengakibatkan rata-rata 15 persen orang
dewasa merasa takut menyumbangkan darah.
Merasa lemah saat melihat darah umumnya berasal dari reaksi
berlebihan dari respon vasovagal. Respon vasovagal terjadi karena
melambatnya jantung dan pelebaran arteri sehingga tekanan darah melambat
dan darah turun ke kaki. Akhirnya otak kekurangan darah yang kaya
oksigen dan menyebabkan orang merasa pusing dan bahkanberakhir pada
pingsan. Hal ini merupakan sebuah refleks rasa takut yang evolusioner
yang menjadi mekanisme bertahan hidup manusia.
Mekanisme bertahan hidup ini baik bila, katakanlah Anda perlu
berpura-pura mati di hadapan satu predator. Situasi inilah yang mungkin
menjadi awal dari mekanisme ini dan jika Anda berdarah, detak jantung
yang melambat mungkin menolong mencegah kehilangan terlalu banyak darah.
Tapi dalam kebanyakan kasus, demikian tulis Popular Science yang
inagurasi kutip dari apakabardunia, mekanisme ini justru menjadi sebuah
gangguan bagi beberapa orang lainnya.
Sebagai informasi, seseorang yang mengalami rasa takut berlebih atau
phobia darah disebut sebagai hematophobia. Hematophobia ini
dapat terjadi secara langsung, seperti pengalaman pribadi yang
menimbulkan pendarahan seperti kecelakaan medis atau prosedur
pengambilan darah seperti suntikan, transfusi darah, dan sejenisnya.
Namun, juga bisa terjadi secara tidak langsung, seperti melihat orang
lain kecelakaan dan mengeluarkan darah.
Bagi Anda yang memiliki cita-cita untuk memiliki karir di bidang
medis, tentunya akan mengganggu jika Anda memiliki phobia terhadap darah
atau merupakan seorang hematophobia. Ada sedikit saran bagi Anda yang
hematophobia.
Melawan phobia terampuh adalah dengan menjadikannya hal yang biasa. Jadi, semakin sering orang melihat darah
atau memikirkan darah, semakin berkurang rasa jijik tersebut. Demikian
kata Alan Manevitz, seorang psikiater di Weill Cornell Medical Center di
New York yang inagurasi kutip dari apakabardunia. Akan tetapi, bagi
yang memiliki phobia spesifik dalam hal ini terhadap Phobia darah dan tetap
tidak dapat mengatasi rasa takutnya terhadap darah, maka disarankan
untuk berkonsultasi pada dokter ahli dan mengikuti terapi sehingga
masalah hematophobia Anda dapat diatasi dengan baik dan tepat.